BERITAVIRAL – Sebuah video viral di media sosial telah menunjukkan seorang pemilik Kebun Pisang Rusak yang marah kepada pengendara motor trail. Adegan ini terjadi ketika kebunnya rusak akibat dijadikan jalur peserta event off road.
Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram lokalpridegarage. Pemilik kebun terlihat sedang marah dan mint ganti rugi kepada salah satu peserta motor trail yang bertanggung jawab atas kerusakan tersebut. Video ini juga dibagikan oleh akun tiktok Jerry Anaska. Yang juga merupakan peserta event motor trail yang diadakan di Bandung, Jawa Barat.
Dalam video tersebut, pemilik kebun pisang terlihat sangat emosional. Dikarena kebun yang telah dirawat dengan susah payah rusak akibat dilewati oleh peserta event motor trail. Menurut keterangan dalam video yang dikutip oleh Kompas.com. Sang pengendara motor trail menjelaskan bahwa dia terpaksa melewati jalur tersebut karena macet. Dia juga menyebutkan bahwa treknya sangat licin dan jalurnya sangat padat. Sehingga dia terpaksa mencari jalur alternatif yang akhirnya menabrak pohon pisang milik pemilik kebun.
Kasus kerusakan akibat event motor trail sebenarnya bukanlah hal yang baru. Contohnya adalah kasus pada awal Maret 2023, ketika tanaman edelweis rawa yang telah ditanam dan dirawat selama dua tahun di Kampung Cai Ranca Upas. Kabupaten Bandung, Jawa Barat, rusak karena dilindas oleh ratusan pengendara motor trail. Para pengendara tersebut tersesat dan melenceng dari jalur yang ditentukan karena tidak ada petunjuk yang diberikan oleh penyelenggara.
Respon Offroader Mengenai Kebun Pisang Rusak
Dalam konteks event motor trail, seorang offroader bernama Wisnu Guntoro Adi, yang dikenal dengan nama Gareng, mengatakan bahwa ada dua sisi yang perlu diperhatikan, yaitu sisi peserta dan sisi penyelenggara.
Dari sisi peserta, Gareng menekankan pentingnya pemahaman bahwa saat bermain adventure trail. Peserta harus memahami bahwa mereka akan menghadapi medan yang telah disiapkan oleh panitia, dan idealnya harus mengikuti jalur yang telah ditentukan.
Gareng juga menegaskan bahwa peserta tidak boleh egois dan harus tetap berada di trek ketika terhambat, bukannya memotong jalur yang seharusnya tidak mereka lewati dan merusak lahan orang lain, hutan lindung, atau alam. Menurutnya, panitia tidak bisa disalahkan dalam hal ini, karena peserta harus bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri.
Dari sisi penyelenggara, mereka seharusnya mempertimbangkan kemampuan trek dan apakah trek tersebut dapat menampung jumlah peserta yang banyak. Mereka juga harus memperhatikan kondisi alam dan bagaimana cara menghadapi peserta dengan bijak.
Kasus kerusakan yang disebabkan oleh event motor trail menunjukkan perlunya kesadaran dan tanggung jawab dari semua pihak terkait. Peserta harus memahami pentingnya mengikuti jalur yang telah ditentukan dan tidak merusak lingkungan sekitar.
Sementara itu, penyelenggara harus memastikan bahwa jalur yang disediakan mampu mengakomodasi peserta dengan aman dan menjaga kelestarian alam. Dengan demikian, kerusakan yang disebabkan oleh event motor trail dapat diminimalisir atau bahkan dihindari secara keseluruhan.
BACA JUGA : Mbah Oman Ditembak Dan Dipaksa Mengaku Sebagai Perampok