Viral Warga Ditolak Isi BBM di SPBU Kabil Batam

Viral bbm

Pendahuluan

Viral Warga Ditolak Isi BBM di SPBU Kabil Batam. Sebuah video yang memperlihatkan seorang warga ditolak saat hendak mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis tertentu di sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kawasan Kabil, Batam, Kepulauan Riau, viral di media sosial dalam beberapa hari terakhir. Ironisnya, dalam video yang sama, Viral! Warga Ditolak Isi BBM di SPBU Kabil Batam terlihat sejumlah orang yang menggunakan jeriken justru dilayani untuk mengisi BBM, memicu kemarahan dan kebingungan warganet serta mempertanyakan kebijakan SPBU tersebut.

Viral Warga Ditolak Isi BBM di SPBU Kabil Batam. Video berdurasi singkat itu memperlihatkan seorang pria yang mengendarai sepeda motor berhenti di depan dispenser pengisian BBM. Namun, petugas SPBU terlihat menggelengkan kepala dan menolak melayaninya. Dalam keterangan yang menyertai video yang beredar luas di berbagai platform media sosial, disebutkan bahwa warga tersebut hendak mengisi BBM untuk kendaraan pribadinya.

Kontras dengan penolakan tersebut, video yang sama juga memperlihatkan antrean sejumlah orang yang membawa jeriken berbagai ukuran dan tampak dilayani oleh petugas SPBU lainnya. Mereka terlihat mengisi BBM ke dalam jeriken-jeriken tersebut tanpa ada penolakan. Perbedaan perlakuan inilah yang kemudian memicu berbagai komentar negatif dan keheranan dari warganet. situs slot gacor andalan sejak 2019 di situs totowayang rasakan kemenangan dengan mudah.

Warganet Geram dan Pertanyakan Kebijakan SPBU

Sontak, unggahan video tersebut menuai beragam reaksi dari warganet. Banyak yang mengecam tindakan petugas SPBU yang dinilai diskriminatif dan tidak adil. Mereka mempertanyakan alasan penolakan terhadap warga yang hendak mengisi BBM untuk kendaraan pribadi, sementara pengguna jeriken justru diizinkan.

“Aneh, kenapa yang pakai motor ditolak, tapi yang bawa jeriken malah boleh? Ini ada apa-apa kah?” tulis seorang warganet di kolom komentar.

“Ini jelas tidak benar. Kalau memang ada aturan pembatasan, seharusnya berlaku untuk semua, bukan pilih-pilih,” timpal warganet lainnya.

Baca Juga: Perwira Polisi di Labusel Dituding Pesta Narkoba saat Lebaran

Beberapa warganet menduga adanya praktik penimbunan atau penyalahgunaan BBM bersubsidi oleh oknum-oknum tertentu yang menggunakan jeriken.

Belum Ada Klarifikasi Resmi dari Pihak SPBU

Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi resmi dari pihak SPBU Kabil terkait insiden penolakan pengisian BBM terhadap warga tersebut. Upaya konfirmasi yang dilakukan melalui berbagai saluran juga belum mendapatkan respons. Ketidakjelasan ini semakin memperkuat spekulasi dan kemarahan di kalangan warganet.

Pertamina Diminta Turun Tangan

Merespon viralnya video tersebut, banyak warganet yang mendesak PT Pertamina (Persero) selaku badan usaha milik negara yang bergerak di bidang energi untuk segera melakukan investigasi dan memberikan penjelasan terkait kejadian ini. Mereka berharap Pertamina dapat menindak tegas jika terbukti adanya pelanggaran atau praktik yang merugikan masyarakat.

“Pertamina harus turun tangan ini. Jangan sampai ada oknum SPBU yang bermain-main dengan hak masyarakat untuk mendapatkan BBM,” ujar salah satu warganet yang geram.

Aturan Pengisian BBM dengan Jeriken Perlu Diperjelas

Insiden ini juga kembali menyoroti polemik terkait aturan pengisian BBM menggunakan jeriken. Meskipun dalam beberapa kondisi diperbolehkan, seperti untuk kebutuhan pertanian, perikanan, atau daerah yang sulit dijangkau SPBU, namun seringkali praktik ini disalahgunakan untuk kepentingan penimbunan atau penjualan ilegal.

Pengawasan yang lebih ketat di SPBU juga dinilai perlu untuk mencegah terjadinya praktik-praktik yang merugikan masyarakat umum.

Dampak Terhadap Masyarakat dan Citra SPBU

Insiden penolakan pengisian BBM ini tentu menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang sehari-hari mengandalkan kendaraan bermotor untuk beraktivitas. Selain itu, kejadian ini juga mencoreng citra SPBU yang bersangkutan dan berpotensi menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan SPBU secara umum.

Kesimpulan

Diharapkan, pihak SPBU Kabil segera memberikan klarifikasi yang transparan dan bertanggung jawab terkait insiden ini. Selain itu, Pertamina juga diharapkan dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali dan hak masyarakat untuk mendapatkan BBM terpenuhi secara adil. Masyarakat pun diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu yang belum terkonfirmasi kebenarannya, sambil menunggu penjelasan resmi dari pihak terkait.